Dikenal Jalani Gaya Hidup Sehat, Kenapa Atlet Bisa Kena Kanker

Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis pada Jumat, 14 Juni 2019. Keputusan ini diambil untuk menghindari kekambuhan kanker hidung yang pernah ia derita. Dalam unggahannya di akun Instagram @leechongweiofficial, ia mengungkapkan bahwa dokter menyarankan agar dirinya tidak lagi berlatih dengan intensitas tinggi karena risiko kanker yang bisa kembali meningkat.
Banyak orang awam bertanya-tanya bagaimana seorang atlet yang menjalani gaya hidup sehat sejak kecil bisa terkena kanker. Padahal, pola makan dan kebiasaan hidup sehat menjadi bagian dari keseharian mereka. Namun, kenyataannya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk atlet profesional seperti Lee Chong Wei.
"Kanker tidak pernah memilih," ujar dr. Marlinda Adham, Sp.THT-KL(K), PhD, spesialis THT-KL dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia menjelaskan bahwa meskipun seseorang menjalani pola hidup sehat, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan tidak memiliki riwayat genetik kanker dalam keluarga, tetap ada kemungkinan terkena kanker. Dalam kasus atlet, meskipun mereka memiliki kondisi fisik yang prima, latihan berat yang mereka jalani bisa membuat tubuh mengalami stres fisik yang berlebihan dan menurunkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi atlet untuk mengetahui batas kemampuan tubuh mereka dan menjaga keseimbangan antara latihan dan pemulihan.
Berbicara mengenai faktor risiko kanker hidung, dr. Marlinda menjelaskan bahwa penyebabnya sangat beragam. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ini antara lain faktor genetik, infeksi virus seperti Epstein-Barr Virus (EBV), polusi udara, serta paparan zat karsinogenik yang terjadi secara terus-menerus dalam waktu lama. Misalnya, seseorang yang sering terpapar debu, bahan kimia, atau debu kayu dalam jangka waktu panjang berisiko lebih tinggi mengalami kanker hidung. Selain itu, infeksi saluran napas yang berulang serta daya tahan tubuh yang melemah juga dapat menjadi faktor pemicu berkembangnya kanker ini.
Gejala kanker hidung sangat bergantung pada lokasi tumor. Biasanya, pasien mengalami hidung tersumbat pada satu atau kedua sisi, lendir yang bercampur darah, serta perdarahan dari hidung yang bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Selain itu, beberapa pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan rasa penuh di telinga. Jika kanker menyebar ke area atas, maka dapat menyebabkan gangguan pada mata. Jika menyebar ke area bawah, gigi bisa menjadi goyah, dan tumor dapat menginfiltrasi langit-langit mulut.
Kasus seperti yang dialami Lee Chong Wei menunjukkan bahwa bahkan mereka yang menjalani gaya hidup sehat tetap perlu waspada terhadap kanker. Pemantauan kesehatan secara rutin, mengenali gejala awal, serta melakukan pemeriksaan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang deteksi dan pengobatan kanker sebelum mencapai stadium lanjut.