Waspada Kanker Lidah

Kanker dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk lidah. Di era modern ini, kasus tumor lidah semakin sering ditemukan, meskipun perkembangan penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pasien umumnya tidak langsung mengalami gejala, tetapi seiring waktu tumor dapat berkembang tanpa disadari.
Dalam catatan medis, peningkatan kasus tumor lidah semakin sering terjadi meskipun penyebab pastinya belum dapat dipastikan. Beberapa faktor yang diduga berperan antara lain kebiasaan merokok, pola makan, konsumsi minuman tertentu, serta iritasi berulang di area lidah dan rongga mulut. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat dan kebersihan mulut menjadi langkah utama dalam mencegah kanker lidah.
"Tumor lidah sebetulnya cukup sering terjadi. Bisa disebabkan oleh faktor makanan dan iritasi. Tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan kanker, tetapi ada faktor risiko seperti iritasi berulang atau kebersihan mulut yang kurang terjaga," ujar dr. Marlinda Adham, Sp.THT-KL(K), spesialis THT dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), kepada Jawa Pos dalam wawancaranya belum lama ini.
Sebagai contoh, India menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus kanker lidah yang cukup tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan kebiasaan masyarakatnya mengonsumsi betel nut, sejenis kacang yang mirip dengan tembakau. Betel nut yang dikunyah seperti sirih dapat menyebabkan iritasi pada lidah dan rongga mulut, yang dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan tumor. "Tembakau khusus bisa menyebabkan iritasi di mulut dan menjadi pemicu kanker lidah. Apalagi lidah memiliki banyak kelenjar getah bening dan kaya pembuluh darah," jelas dr. Marlinda.
Karena lidah memiliki banyak pembuluh darah dan kelenjar getah bening, kanker lidah yang sudah berkembang memiliki risiko tinggi menyebar ke bagian lain melalui sistem limfatik. Oleh karena itu, meskipun pasien menjalani operasi untuk mengangkat bagian lidah yang terkena tumor, tindakan tambahan tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. "Sebanyak 30 hingga 50 persen pasien yang belum menunjukkan tanda-tanda penyebaran ke kelenjar getah bening tetap bisa mengalami metastasis. Itulah mengapa penanganannya harus bersifat komprehensif," tambahnya.
Selain operasi, pasien yang telah menjalani pengangkatan tumor lidah juga mungkin memerlukan terapi tambahan seperti radioterapi atau kemoterapi, terutama jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau saraf. "Penanganan pasca operasi harus dilakukan dengan benar dan dipantau secara ketat," ungkap dr. Marlinda.
Penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala awal kanker lidah dan menjaga kesehatan rongga mulut dengan baik. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya. Jika mengalami sariawan yang tidak kunjung sembuh, rasa nyeri di lidah, atau benjolan yang mencurigakan, segera periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Sumber : https://indopos.co.id/read/2017/09/02/108939/waspada-kanker-lidah/